Kamis, 02 Juli 2009

KTSP SD Lukman Al Hakim Surabaya

BAB I
PENDAHULUAN

A. Integrated Learning
Manusia terlahir dengan rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan. Dorongan rasa ingin tahu itulah yang menjadikan manusia sebagai seorang pembelajar.
Pada proses pembelajaran saat balita anak sering memperoleh umpan balik yang positif dan stimulus yang menantang, sehingga pada saat itu anak melakukan pembelajaran dengan kemampuan tak terbatas dan tanpa perasaan putus asa.
Perasaan tanpa putus asa yang terlahir tersebut berasal dari suatu pondasi mental berupa kepercayaan diri yang secara simultan terbangun dari respon positif dan kemampuan menjawab tantangan yang dihadapi.


Kelak pada masanya, anak yang memiliki karakter ini akan mampu menghadapi berbagai kesulitan, sehingga lebih berhasil melakukan pembelajaran dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dengan orang tua atau guru yang otoritarian dan pesimistif.
Tetapi biasanya ketika anak menginjak bangku sekolah, baik TK ataupun SD, mereka berhadapan dengan situasi yang berbeda dengan sebelumnya. Situasi yang kaku, formal dan penuh aturan serta padat dengan target-target pembelajaran.
Pada saat itulah secara perlahan akan terbangun pola pikir linier, teratur dan mengikat. Sehingga jika tidak sesuai dengan standar yang telah di tentukan, maka anak akan dicap dan dilabelisasi dengan kesalahan, ketidakmampuan, kebodohan, yang semua itu justru akan lebih menggoyahkan karakter positif yang telah terbangun pada tahapan usia sebelumnya.
Peran siswa sebagai pembelajar yang mengembangkan potensi dirinya sebagai pembelajar yang mampu mengembangkan keterampilan akademis, fisik dan emosi secara aktif. Guru dan sekolah hanya memberikan lingkungan dan berperan sebagai fasilitator serta moderator proses pembelajaran agar potensi kompetensi siswa berkembang sesuai dengan karakteristik individual siswa itu sendiri.

B. Sekolah Integral
Seluruh stimulasi baik melalui fenomena alam, social dan diri sendiri adalah dalam rangka mengembangkan tiga karakter dasar yang ada dalam diri setiap manusia.
Tiga karakter dasar tersebut yaitu karakter fitrah atau keagamaan, karakter pembelajar atau pengembangan diri dan karakter jismiyah atau keterampilan hidup.

1. Karakter Keagamaan
Pengembangan potensi ruhiyah berupa fitrah keagamaan pada siswa sejak dini diperkenalkan dengan kaidah-kaidah keagamaan yang secara jelas termaktub dalam Al Qur’an dan As Sunnah.
Pembelajaran dalam menumbuhkan karakter keagamaan melalui pengetahuan dan ilmu keagamaan, pengalaman langsung atau pendekatan praktek, contoh pengalaman dari orang lain, dan keterampilan.
Secara keilmuan diajarkan tentang arkanul Iman dan Islam serta sirah nabawiyah sebagai suri tauladan dalam kehidupan. Pembelajaran ibadah ritual dan fiqih ibadah melalui praktek langsung. Pembelajaran praktek ibadah mengacu pada tanggung jawab atau keharusan yang mengikat siswa sebagai muslim menjelang aqil baligh sehingga sampai pada saatnya siswa sudah mendapatkan pengetahuan fiqih ibadah keseharian serta mampu dan terbiasa melakukannya.
Pembelajaran Al Qur’an pada tahap awal adalah bertujuan untuk mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar serta lancar dan hafal minimal juz ke-30. Sedangkan proses pembelajaran al Qur’an dilakukan dengan pengontrolan di sekolah maupun di rumah. Upaya ini untuk membangun pembiasaan membaca Al Qur’an setiap hari.
Cara pandang keagamaan, spirit keimanan yang melandasi untuk memaknai ilmu umum yang dipelajari sehingga semakin mengukuhkan keyakinan akan kebesaran Allah SWT. Pengintegrasian nilai ilmu keagamaan dan ilmu pengetahuan umum merupakan proses belajar terintegrasi yang dikembangkan di sekolah integral.
2. Karakter Pembelajar
Ada dua hal yang menjadi acuan dalam pembentukan karakter belajar, yaitu menumbuh kembangkan spirit belajar siswa dan membekali siswa dengan keterampilan belajar.
Dalam menumbuh kembangkan spirit belajar ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai indicator. Diantara indicator tersebut adalah dorongan rasa ingin tahu, dorongan observasi, dorongan eksplorasi serta dorongan untuk melakukan demonstrasi dan eksperimentasi. Spirit belajar inilah yang menumbuhkan kebutuhan belajar siswa.
Apabila belajar sudah menjadi sebuah kebutuhan, maka siswa pembelajar akan berupaya untuk memenuhi kebutuhannya tersebut, baik berupa ilmu, sikap maupun keterampilan. Adapun keterampilan yang ditumbuhkan adalah senang berbicara, bercerita, membaca, menulis, berpikir logis, kreatif dan estetis.
3. Karakter Terampil dan Mandiri
Keterampilan hidup sebagai akhir dari seluruh proses pembelajaran memiliki beberapa kompetensi, yakni kepemimpinan, magerial, interpraeneur serta pengembangan bakat dan minat.


BAB II
PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I – III


A. Pengertian
Pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna pada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran dapat dilihat dari aspek proses dan waktu, aspek kurikulum dan aspek belajar mengajar.
Ada beberapa dasar alasan mengapa pembelajaran tematik diajarkan pada siswa kelas I – III, diantaranya adalah :
• Pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan (holistik)
• Perkembangan fisik mereka tidak dapat dipisahkan dari perkembangan mental, sosial dan emosional
• Perkembangan itu akan terpadu dengan kehidupan, pengalaman, dan lingkungan


B. Kegiatan Pembelajaran Tematik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran tematik adalah :
• Bersahabat, menyenangkan dan tetap bermakna bagi siswa
• Belajar melalui pengalaman langsung sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan siswa
• Perlu mempertimbangkan alokasi waktu setiap tema
• Memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada di lingkungan
• Memilih tema yang terdekat dengan dunia anak
• Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai daripada tema


C. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
• Berpusat pada siswa
• Memberikan pengalaman langsung pada anak
• Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
• Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran
• Bersifat fleksibel
• Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa


D. Nilai Lebih Pembelajaran Tematik
Dengan menggunakan pembelajaran tematik akan diperoleh beberapa keuntungan, antara lain :
• Pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
• Menyenangkan karena bertolak pada minat dan kebutuhan anak
• Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna
• Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
• Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja, toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain


E. Peran Tema dalam Pembelajaran Tematik
• Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema tertentu
• Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama
• Pemahaman terhadap materi pelajaran akan lebih mendalam dan berkesan
• Kompetensi berbahasa dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa
• Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar, karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas
• Siswa lebih bersemangat belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata. Misalnya : bertanya, bercerita, menulis deskripsi, menulis surat, dan lainnya untuk mengembangkan keterampilan berbahasa sekaligus untuk mempelajari mata pelajaran lain
• Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus diberikan dalam 2 atau 3 kali pertemuan. Waktu selaebihnya dapat digunakan untuk remedial, pemantapan atau pengayaan







BAB III
KEBIJAKAN INTEGRATED LEARNING KTSP
SD INTEGRAL LUQMAN AL HAKIM




1. Kurikulum Sekolah
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (KTSP) serta kurikulum yang dikeluarkan oleh Pesantren Hidayatullah.
 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
 Rumusan standar minimal yang harus dikuasai siswa
 Mata pelajaran yang digabungkan dalam tematik
 Bahasa Indonesia
 IPA
 IPS
 PKn
 Bahasa Inggris *
 Kertakes *
 Mata pelajaran yang tetap terpisah
 Matematika
 Olah Raga
 Bahasa Daerah *
 Komputer *
 Kurikulum Pesantren Hidayatullah
 Kurikulum yang mengembangkan materi pembelajaran diniyah
 Mata Pelajaran
 PAI : Aqidah, Akhlaq, Sirah Nabi
 Praktek Ibadah
 Al Qur’an
 Bahasa Arab *


2. Materi Belajar
 Pendekatan tematik yang diangkat dari fenomena alam dan sosial siswa sehari-hari
 Optimalisasi kemampuan membaca dan menulis siswa sebagai fokus pembelajaran dalam semester awal

 Program unggulan sebagai wadah pembelajaran yang komprehensif, diantaranya adalah :
 Out door Activity
• Kunjungan ke berbagai tempat umum seperti stasiun, pelabuhan, bandara, supermarket, kantor pos, dll
• Kunjungan ke taman kota, BPPT, pengolahan sampah, PDAM, dll
 Out bound
 Pemanggilan Narasumber
 Manasik haji

3. Guru Kelas / Pengajar
 Dalam tiap kelas ada 2 guru dengan beban mengajar dan tanggung jawab yang sama
 Guru pengajar mata pelajaran tematik adalah kedua guru kelas masing-masing
 Materi pembelajaran harus dipahami oleh kedua guru kelas
 Saat kegiatan pembelajaran penanaman konsep awal materi dapat disampaikan oleh salah satu dari guru kelas, tapi juga tidak tertutup kemungkinan materi tersebut disampaikan oleh keduanya secara terpisah dalam 2 kelompok siswa
 Khusus untuk bahasa Inggris dan bahasa Arab, guru pengajar tetap dipilihkan dari tim bahasa Inggris dan diniyah sendiri.
 Untuk mata pelajaran kertakes, kelas I diajarkan oleh guru kelas sedangkan untuk kelas II dan III diajarkan oleh guru khusus kertakes

4. Pengelolaan Waktu / Jadual
 Pengaturan jam pelajaran mengikuti jam pelajaran harian, khusus kelas I pulang jam 12.50
 Jadual harian mata pelajaran tematik cukup dituliskan sebagai ”TEMATIK”, untuk mengeliminir pemisahan materi dalam pembelajaran
 Khusus untuk mata pelajaran bahasa Inggris dan bahasa Arab tetap dijadualkan tersendiri

5. Buku Pelajaran
 Hanya bersifat sebagai pendukung belajar siswa, bukan satu-satunya sumber belajar
 Untuk siswa kelas I, buku-buku pelajaran diletakkan di kelas dan tidak dibawa pulang, kecuali untuk mata pelajaran :
 Al Qur’an
 Praktek Ibadah
 Bagi siswa kelas II, buku-buku pelajaran juga tetap diletakkan di kelas seperti di kelas I. Namun setiap akhir pekan boleh dibawa pulang dan harus dibawa kembali ke sekolah pada Senin.
 Bagi siswa kelas III semua buku pelajaran dibawa siswa.
 Tujuan dari kebijakan sekolah untuk kelas II dan III ini adalah untuk melatih kemandirian dan tanggung jawab diri siswa sejak dini

6. Bina Prestasi Siswa
 Program khusus bagi siswa kelas I yang lemah dalam membaca dan menulis
 Dilaksanakan setelah jam sekolah (13.00 – 14.00)
 Alokasi waktu maksimal sampai akhir semester 1

7. Pendampingan
 Program khusus bagi siswa kelas II dan III yang terintegrasi dalam proses pembelajaran remedial dan pengayaan
 Dilaksanakan dalam jam kegiatan sekolah oleh guru kelas

8. Laporan Pembelajaran
 Buku Penghubung
 Sarana tukar informasi harian orang tua dan wali kelas

 Buku Prestasi Al Qur’an
 Pemantauan kemampuan membaca Al Qur’an orang tua dan guru
 Pembelajaran pembiasaan membaca Al Qur’an

 Buku Reading Record
 Bagi siswa kelas I, buku ini digunakan sebagai monitoring perkembangan kemampuan membaca siswa.
 Untuk siswa kelas II dan III, selain sebagai monitoring kemampuan membaca sekaligus juga digunakan sebagai pantauan kemampuan menuliskan ringkasan sebuah bacaan
 Target membaca untuk siswa kelas I minimal 4 buku perminggu sebagai satu-satunya tugas di rumah.
Target membaca dan menulis ringkasan untuk kelas II minimal 3 buku perbulan, sedang bagi siswa kelas III adalah minimal 4 buku perbulan

 News Letter
 Bahan pembelajaran siswa bersama orang tua di rumah
 Isi materi news letter pembelajaran sub tema yang sedang dan akan dipelajari oleh siswa di sekolah

 Buku Kepribadian
 Laporan perkembangan siswa meliputi aspek ibadah, akhlaq, kemandirian dan kematangan social siswa di sekolah
 Sebagai rekapan monitoring wali kelas terhadap aktivitas harian siswa
 Dibagikan pada orang tua setiap akhir semester

 Assembly
 Laporan perkembangan siswa dalam bentuk aktivitas kongkret
 Sebagai ruang pengembangan kepercayaan diri siswa
 Ajang seni dan kreativitas siswa yang menampilkan potensi dan kompetensi yang telah dipelajari siswa. Tampilan dapat meliputi aspek kognitif maupun aspek psikomotorik siswa, sehingga diusahakan setiap siswa dapat tampil minimal satu kali dalam satu tahun ajaran
 Assembly diadakan minimal satu kali per semester

 Hand Book Creative Writing
 Laporan perkembangan kemampuan menulis siswa selama satu tahun
 Berupa kumpulan karya tulis terbaik siswa, baik individual ataupun seluruh siswa dalam kelas tersebut

 Portfolio
 Laporan perkembangan kemampuan siswa dalam satu semester atau satu tahun
 Merupakan kumpulan karya-karya siswa untuk tiap-tiap mata pelajaran yang dinilai oleh guru dan siswa sendiri

 Rapor Bidang Studi
 Laporan perkembangan kemampuan siswa untuk tiap bidang studi dalam satu semester
 Contoh terlampir




 Rapor Tengah dan Akhir Semester
 Laporan perkembangan kemampuan siswa untuk semua bidang studi per tengah dan akhir semester
 Contoh terlampir

9. Pengelolaan Kelas
 PR
10. Forum Silaturahim
 Forum Konsultasi Orang Tua dengan Wali Kelas
 Forum Konseling Orang Tua dengan BK
 Forum Kelas
 Home Visit
























BAB IV
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN
PEMBELAJARAN TEMATIK



LANGKAH KE-1
• Mempelajari dan memahami standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran
• Dilakukan analisis bersama ( kelas I, II dan III) untuk menentukan kedalaman materi tiap-tiap mata pelajaran
• Contoh format analisis materi :
No Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Kelas
Kelas I Kelas II Kelas III





LANGKAH KE-2
• Penentuan Tema
a. Menentukan jumlah minggu efektif ( 1 semester = 17 – 20 minggu )
b. Menentukan banyak tema dalam satu semester disesuaikan dengan jumlah minggu efektif ( 1 semester = 3 – 4 tema )
c. Penamaan tema tiap level kelas boleh berbeda
d. Tema yang diangkat mengacu pada tema sentral berbasis ketauhidan

LANGKAH KE-3
• Pemetaan, yaitu menggabungkan / mengintegrasikan KD-KD yang sesuai antar mata pelajaran hasil proses identifikasi ke dalam tema yang sudah ditentukan. Pemetaan ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui peta keterpaduan KD-KD dari tiap mata pelajaran dalam satu tema tertentu
b. Pemerataan penyebaran KD ke tema-tema sehingga tidak terdapat penumpukan KD di satu tema tertentu
c. KD yang tidak dapat dihubungkan dengan tema apapun harus tetap diajarkan secara tersendiri ( sistem terfokus )
d. Pemetaan sekaligus menentukan indikatornya dari setiap KD agar hubungan dengan tema semakin jelas

• Pemetaan ini dilakukan bersama oleh semua mata pelajaran tematik per level kelas
• Contoh format pemetaan KD :
TEMA 1
 PAI (KD ...)
 IPA (KD ...)
 PKN (KD ...)
 IPS (KD ...)
 B.IND (KD ...) TEMA 2
 PAI (KD ...)
 IPA (KD ...)
 PKN (KD ...)
 IPS (KD ...)
 B.IND (KD ...) TEMA 3
 PAI (KD ...)
 IPA (KD ...)
 PKN (KD ...)
 IPS (KD ...)
 B.IND (KD ...) TEMA 4
 PAI (KD ...)
 IPA (KD ...)
 PKN (KD ...)
 IPS (KD ...)
 B.IND (KD ...)

LANGKAH KE-4
• Jaringan Tema
Dalam menyusun jaringan tema perlu memperhatikan bobot alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran, sehingga mempengaruhi jumlah KD dan indikator yang dipilih untuk setiap tema, yaitu berkisar 15% untuk Agama, 50% untuk Calistung, dan 35% untuk IPA, IPS, PKn, Kertakes, dan Penjaskes
• Dalam jaringan tema yang dituliskan adalah indikator dari tiap mata pelajaran tematik
• Contoh jaringan tema :




















LANGKAH KE-5
• Penyusunan Silabus Tematik
• Contoh silabus : terlampir


LANGKAH KE-6
• Penyusunan RPP Tematik
a. Format RPP menggunakan sistem terintegrasi yaitu mengintegrasikan beberapa KD tiap mata pelajaran ke dalam satu kegiatan pembelajaran yang terpadu
b. RPP tematis dibuat setiap hari dengan jadual pelajaran tematik
c. Instrumen penilaian dibuat terintegrasi atau terpisah *
• Contoh RPP :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK
Mata Pelajaran : ............................................
Tema : ............................................
Kelas / Semester : ............................................
Alokasi Waktu : ............................................
Hari / Tanggal : ............................................

I. Tujuan / Indikator
• .................................................................... ( B.Ind )
• .................................................................... ( IPA )
• .................................................................... ( IPS )
• .................................................................... ( PKn )
• .................................................................... ( PAI )
• .................................................................... ( B.Inggris )
• .................................................................... ( B. Arab )
II. Kegiatan Pembelajaran
• Kegiatan Awal :
• Kegiatan Inti :
• Kegiatan Penutup :

III. Sarana dan Sumber Belajar
• Sarana :
• Sumber Belajar :

IV. Penilaian
• Tes tertulis/Observasi/Praktek(Kinerja)/Penugasan/dll
• Naskah soal/Instrumen Penilaian/Kunci Jawaban
• Pedoman Penilaian








II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Struktur kurikulum merupakan pola susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Struktur kurikulum terdiri dari tiga komponen yaitu mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Kelompok mata pelajaran menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, menyatakan bahwa kurikulum untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah yang terdiri atas :
A. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia;
B. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
C. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
D. Kelompok mata pelajaran estetika;
E. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
A. Sruktur Kurikulum
Struktur kurikulum SD Integral Luqman Al Hakim selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kurikulum memuat 6 mata pelajaran muatan lokal, dan pengembangan diri, seperti tertera pada Tabel 1.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, pengembangan karier peserta didik serta kegiatan kepramukaan dan kepemimpinan.
Tabel 1. Struktur Kurikulum SD Integral Luqman Al Hakim
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
I II III IV V VI
A. Mata Pelajaran

2
6
2
2

2
6
2
- 2
6
2
-
1. Pendidikan Agama
a. Pendidikan Agama Islam
b. Al Qur’an
c. Bahasa Arab
d. Praktek Ibadah
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 8 8 8
4. Matematika 11 10 9
5. Ilmu Pengetahuan Alam 6 7 8
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 5 5
7. Seni Budaya dan Keterampilan 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Inggris
2. Bahasa Jawa
3. Komputer
4
2
2
4
2
2
4
2
2
C. Pengembangan Diri 2 2 2
Jumlah 34 54 54 54 54 54

2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD Integral Luqman Al Hakim merupakan “IPA terpadu” dan “IPS terpadu”
3. Pembelajaran pada kelas I sampai dengan kelas III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV sampai dengan kelas VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Sehingga guru pengajar untuk kelas I , II, dan III merupakan guru kelas, sedangkan kelas IV, V, dan VI merupakan guru mata pelajaran.
4. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 30 menit.
6. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu

B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlaq mulia. Akhlaq mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Pendidikan Agama Islam di SD Integral Luqman Al Hakim terbagi menjadi beberapa sub mata pelajaran, yaitu (1) Pendidikan Agama Islam, (2) Al Qur’an, (3) Bahasa Arab, dan (4) Praktik Ibadah. Khusus untuk mata pelajaran Praktik Ibadah hanya diberikan di kelas I hingga kelas IV.
Pendidikan Agama Islam di SD Integral Luqman Al Hakim bertujuan untuk:
 menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
 mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas di SD Integral Luqman Al Hakim.

b. Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
 Berkembang secara positif dan demokratis
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

c. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis
 Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.


d. Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat
 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
 Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

e. Ilmu Pengetahuan Alam
Mata Pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan
 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

g. Seni, Budaya, dan Keterampilan
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

h. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

2. Muatan Lokal
Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur dan Surat Keputusan Walikota/Bupati tentang penetapan muatan lokal sebagai berikut :
a. Bahasa Daerah (Jawa)
Mata pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Mempertahankan nilai-nilai budaya (Jawa) dalam wujud komunikasi dan apresiasi sastra
 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bentuk lisan maupun tulisan untuk mengiringi tindakan dalam konteks sekolah
 Memahami sastra budaya (Jawa) dalam rangka menjaga kelestarian adat istiadat budaya

b. Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah
 Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global

c. Komputer
Mata Pelajaran Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya teknologi untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
 Mengembangkan kompetensi untuk dapat berinteraksi dengan bangs lain.

3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri di SD Integral Luqman Al Hakim disalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan setiap hari Sabtu jam 07.30 hingga 09.15. Adapun jenis-jenis kegiatan yang ada antara lain :
a. Beladiri, meliputi : Jiujitsu, Pencak Silat, dan Karate
Tujuan ektrakurikuler beladiri adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam beladiri
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan

b. Futsal
Tujuan ektrakurikuler futsal adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam sepakbola
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis


c. Nasyid
Tujuan ektrakurikuler Nasyid adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dasar dalam olah vokal
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis

d. Seni Lukis
Tujuan ektrakurikuler Seni Lukis adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Meningkatkan pengembangan psikis yang lebih baik.
 Mengapresiasikan kreatifitas dalam seni
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dasar dalam seni lukis
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
 Mengembangkan sikap disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, dan percaya diri

e. Seni Tari
Tujuan ektrakurikuler Seni Tari adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam seni tari
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
 Mengembangkan sikap disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, dan percaya diri
 Mengembangkan seni tradisional

f. Bahasa Inggris
Tujuan ektrakurikuler bahasa Inggris adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam berkomunikasi bahasa Inggris
 Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global

g. Qiro’ah
Tujuan ektrakurikuler qiro’ah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dasar dalam membaca Al-Qur’an yang baik
 Meletakkan landasan karakter moral dan spiritual yang kuat

h. Jurnalistik
Tujuan ektrakurikuler jurnalistik adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam berkomunikasi dengan bahasa jurnalistik
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
 Mengembangkan keterampilan untuk menjadi seorang wartawan

i. Pramuka
Tujuan ektrakurikuler pramuka adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan






C. Regulasi – regulasi / Pengaturan – pengaturan
1. Pengaturan Beban Belajar dan Alokasi Waktu Belajar
a. Pengaturan Beban Belajar
Pengaturan beban belajar di SD Integral Luqman Al Hakim disesuaikan dengan kondisi di sekolah. Hal ini dilakukan mengingat SD Integral Luqman Al Hakim merupakan sekolah model Fullday yang masuk jam 07.25 dan pulang 15.30 artinya waktu belajar lebih lama daripada ketentuan. Adapun pengaturan beban belajar akan ditampilkan di tabel 2.
Tabel 2 Pengaturan Beban Belajar
Kelas Satu Pembelajaran tatap muka (menit) Jumlah jam pembelajaran per minggu Minggu efektif per tahun ajaran Waktu pembelajaran/ jam per tahun
I 30 34 34 – 38 1156 – 1292 jp
II - VI 30 54 34 – 38 1836 – 2052 jp

b. Alokasi Waktu Belajar
Pengaturan alokasi waktu belajar di SD Integral Luqman Al Hakim dibedakan untuk kelas I dengan kelas II – VI pada hari Senin – Jum’at. Sedangkan untuk hari Sabtu sama. Adapun pengaturan alokasi waktu belajar akan disajikan dalam tabel 3.
Tabel 3 Alokasi Waktu Belajar
Jam Senin – Jum’at Sabtu
Kelas I Kelas II – VI Kelas I- V VI
07.25 – 07.45 Bina Kelas Bina Kelas Bina Kelas Bina Kelas
07.45 – 08.15 Jam ke-1 Jam ke-1 Ekstra Jam ke-1
08.15 – 08.45 Jam ke-2 Jam ke-2 Ekstra Jam ke-1
08.45 – 09.15 Jam ke-3 Jam ke-3 Persiapan Pulang Persiapan Pulang
09.15 – 09.40 Istirahat Istirahat
09.40 – 10.10 Jam ke-4 Jam ke-4
10.10 – 10.40 Jam ke-5 Jam ke-5
10.40 – 11.10 Jam ke-6 Jam ke-6
11.10 – 11.40 Jam ke-7 Jam ke-7
11.40 – 12.50 Sholat dan Makan Siang Sholat dan Makan Siang
12.50 – 13.20 Pulang Jam ke-8
13.20 – 13.50 Jam ke-9
13.50 – 14.20 Jam ke-10
14.20 – 14.50 Jam ke-11
14.50 – 15.20 Sholat Ashar
15.20 – 15.30 Persiapan Pulang
2. Sistem Penilaian
a. Prinsip Penilaian
 Berkesinambungan
Penilaian hendaknya dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan proses dan hasil belajar siswa sebagai hasil kegiatan pembelajaran.
 Berorientasi pada tujuan
Materi penilaian harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, oleh karena itu penilaian harus dapat menentukan seberapa jauh siswa telah mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
 Obyektif
Hasil penilaian harus mencerminkan tingkat keberhasilan siswa yang sebenarnya, bukan hasil rekayasa dari guru untuk mencapai ketuntasan.
 Terbuka
Siswa, orang tua, dan pengelola sekolah dapat mengetahui proses dan hasil penilaian.
 Bermakna
Hasil penilaian mempunyai makna bagi berbagai pihak yang meliputi guru, orang tua, siswa maupun pengelola sekolah.
 Kesesuaian
Penilaan harus sesuai dengan pendekatan dan metode pembelajaran yang dilaksanakan.
 Motivasi
Hasil penilaian harus dapat digunakan untuk membina dan memberikan dorongan kepada semua siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Jenis Penilaian
 Ulangan Harian (formatif)
Tujuan
 Mengukur daya serap siswa dari hasil pembelajaran setiap topik.
 Sebagai acuan untuk menentukan siswa yang remidial atau pengayaan
 Sebagai acuan untuk penanganan siswa berkebutuhan khusus (special needs).
 Sebagai acuan untuk memperbaiki proses pembelajaran topik tersebut
 Salah satu bahan acuan untuk menentukan nilai rapor
Pelaksanaan
 Materi ulangan disesuaikan dengan topik yang sudah diajarkan oleh guru bersangkutan
 Untuk kelas paralel, soal yang diberikan harus sama walaupun guru pengajarnya berbeda
 Bidang studi yang lebih dari 6 jam pelajaran/minggu, dalam 1 semester minimal mengadakan 4 kali ulangan harian termasuk UTS.
 Bidang studi yang kurang dari 6 jam pelajaran/minggu, dalam 1 semester minimal mengadakan 3 kali ulangan harian termasuk UTS.
 Jika siswa mendapatkan nilai ulangan harian kurang dari 7, harus dilakukan perbaikan dengan ulangan kembali/her atau pemberian tugas.
 Ketentuan nilai perbaikan diambil dari nilai terbaik apabila nilai yang diperoleh di bawah 7. Namun jika nilai perbaikan lebih dari 7, maka diambil nilai standart yaitu 7.
Bentuk soal
 Soal dapat berupa lisan, tulisan atau perbuatan
 Jika soal ulangan harian berupa tulisan, maka bentuk soal berupa isian singkat dan uraian terbatas yang jumlahnya sesuai dengan kesepakatan tiap-tiap MGMP

 Ulangan Akhir Semester (UAS)
Tujuan
 Mengukur daya serap hasil pembelajaran secara komulatif di setiap tengah dan akhir semester
 Sebagai salah satu acuan dalam menentukan nilai rapor


Pelaksanaan
 Dilaksanakan pada tengah dan akhir semester berdasarkan jadwal sekolah.
 Soal yang diujikan dalam UTS dan UAS harus melalui verifikasi tiap-tiap MGMP.
 Jika nilai UTS siswa kurang dari 6, harus dilakukan perbaikan dengan ulangan kembali/her yang komposisinya sesuai kesepakatan tiap-tiap MGMP.
 Ketentuan nilai perbaikan diambil dari nilai terbaik apabila nilai yang diperoleh di bawah 6. Namun jika nilai perbaikan lebih dari 6, maka diambil nilai standart yaitu 6.
 Pelaksanaan perbaikan dilakukan oleh guru bidang studi berkoordinasi dengan wali kelas dengan batas waktu hingga 4 hari setelah UTS berakhir.
 Untuk UAS tidak ada ulangan perbaikan.
 UTS/UAS susulan diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan UTS/UAS berakhir dan merupakan tanggung jawab guru bidang studi yang bersangkutan
 Soal UTS dan UAS tidak boleh hampir sama atau sama persis dengan ulangan harian.
 Nilai UTS dan UAS dari pengoreksi harus disertakan ke wali kelas jika format nilai dibuat sendiri atau diganti.
 Jika nilai UTS atau UAS yang diserahkan ke wali kelas berbeda dari nilai pengoreksi harus sepengetahuan pengoreksi dengan memberi paraf di sebelah nilai yang diganti.
Bentuk Soal
 Bentuk soal UTS dan UAS meliputi pilihan ganda, isian singkat dan uraian terbatas.
 Komposisi soal dan skor ditentukan oleh masing-masing MGMP
 Khusus untuk bidang studi yang bersifat praktikum : Penjaskes, Al-Qur’an, Praktek Ibadah, dan Komputer, UTS dan UAS dilaksanakan sebelum pelaksanaan UTS/UAS tulis berlangsung.

 Penilaian Tugas dan Pekerjaan Rumah (PR)
Tujuan
 Kelas I dan II : menumbuhkan minat baca
 Kelas III dan IV : menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa
 Kelas V dan VI : meningkatkan prestasi akademik siswa
Pelaksanaan
 Tiap semester, pemberian tugas minimal 2 kali untuk bidang studi yang jumlah pelajarannya lebih dari 6 jp per minggu dan minimal 1 kali untuk bidang studi yang jumlah pelajarannya kurang dari 6 jp per minggu.
 Dalam memberikan PR, setiap guru harus memperhatikan :
• Banyak soal yang diberikan hendaknya seminimal mungkin, mengingat model sekolah fullday
• Tenggat waktu dalam pemberian PR harus proporsional dengan jumlah yang diberikan
• Papan info di masing-masing kelas

 Penilaian Pengamatan
Penilaian yang diperoleh dari pengamatan selama PBM berlangsung, yang meliputi :
 Keaktifan, prakarsa, kreatifitas siswa
 Rasa ingin tahu
 Motivasi belajar siswa
 Sikap siswa (etika)
 Psikomotor (ketrampilan)
 Kehadiran (absensi)
Nilai pengamatan diberikan satu kali dengan rentang 6 – 8, ada nilai tengah.

c. Belajar Tuntas
 Standar Kompetensi Belajar Minimal (SKBM)
Standar ketuntasan belajar minimal adalah batas ketuntasan yang harus dicapai oleh siswa untuk setiap kompetensi dasar pada semua mata pelajaran. Standar ketuntasan minimal pada tiap kompetensi dasar ditentukan oleh guru berdasarkan beberapa pertimbangan.
Pertimbangannya antara lain :
 Kompleksitas materi
 Intake siswa
 Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah
Memperhatikan ketiga hal di atas, berarti antara satu kompetensi dasar dengan lainnya sangan mungkin berbeda-beda. Dengan demikian SKBM tiap mata pelajaran diperoleh dari rata-rata SKBM semua kompetensi dasar pada mata pelajaran tersebut. Misalnya Matematika kelas 6 semester I mempunyai 4 KD, berarti SKBM Matematika kelas 6 semester I adalah :
SKBM =
Setelah memperhatikan ketentuan-ketentuan penentuan SKBM, para guru mendiskusikan dan menentukan besarnya SKBM tiap KD serta SKBM tiap mata pelajaran. Adapun besarnya SKBM tiap aspek mata pelajaran seperti tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4 Tabel Penetapan SKBM Tahun Pelajaran 2007 – 2008
Komponen Aspek yang Dinilai SKBM tiap kelas
I II III IV V VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
1.1. PAI
1.2. Al Qur’an Membaca
Hafalan
1.3. Bahasa Arab Berbicara
Menulis
Membaca
1.4. Praktik Ibadah Penerapan
2. PKn Penguasaan konsep
3. Bahasa Indonesia Mendengar
Berbicara
Menulis
Membaca
4. Matematika Berhitung
Geometri dan pengukuran
Pengelolaan Data
Komponen Aspek yang Dinilai SKBM tiap kelas
I II III IV V VI
5. IPA Penguasaan Konsep
Kerja Ilmiah
6. IPS Penguasaan konsep
7. KTK Seni Rupa
Kerajinan
8. Penjaskes Permainan
Pengembangan diri
B. Muatan Lokal
9. Bahasa Daerah Membaca
Menulis
Berbicara
10. Bahasa Inggris Listening
Reading
Writing
Speaking
11. Komputer Mengetik cepat
Penguasaan konsep
Penerapan
C. Pengembangan diri Minimal B

 Pengayaan dan Remidi
Esensi lain dari pembelajaran setelah adanya penetapan SKBM adalah diterapkannya pengayaan dan remidi. Setiap selesai melaksanakan ulangan harian, tugas terstruktur, dan tugas mandiri peserta didik akan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Artinya siswa sudah mencapai nilai SKBM atau lebih. Sedangkan kelompok kedua adalah peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Artinya siswa belum mencapai nilai SKBM.
Siswa pada kelompok pertama akan mendapatkan pengayaan, yaitu memperluas dan/atau memperdalam materi pelajaran. Siswa pada kelompok kedua akan mendapatkan remidi. Materi remidi yang diberikan pada siswa terfokus pada materi yang belum dikuasai.
Selanjutnya setelah pembelajaran ulang, siswa akan mendapat ulangan harian, tugas terstruktur atau tugas mandiri yang bersifat perbaikan. Apabila siswa memperoleh nilai lebih tinggi dari SKBM, nilai yang diakui sama dengan SKBM. Sedangkan siswa yang nilainya kurang dari SKBM akan mengikuti pembelajaran ulang untuk kedua kalinya. Pembelajaran ulang ini merupakan kesempatan terakhir bagi siswa. Jika dari hasil pembelajaran ulang dan hasilnya belum mencapai SKBM maka siswa dianggap tidak tuntas.
3. Kenaikan Kelas
Siswa dinyatakan naik kelas jika :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti;
b. Tidak terdapat nilai di bawah SKBM maksimal 3 mata pelajaran pada tiap semester yang diikuti;
c. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan pada semester yang diikuti, dan
d. Ketidakhadiran tanpa keterangan (Alpha) maksimal 10% dari jumalh hari efektif dalam satu tahun ajaran.
Keputusan kenaikan kelas ditetapkan bersama dalam rapat kenaikan kelas yang dihadiri oleh seluruh guru dan dipimpin oleh kepala sekolah dengan memperhatikan berbagai pertimbangan, misalnya : prestasi non akademik, kepribadian dan absensi
4. Pindah Sekolah
a. Sekolah akan memfasilitasi adanya siswa yang berkeinginan pindah sekolah dengan ketentuan :
 Tidak memiliki tanggungan keuangan ataupun administrasi dengan pihak sekolah;
 Alasan dinas orang tua yang berpindah tempat;
 Kondisi yang tidan memungkinkan
b. Sekolah yang menjadi tujuan pindah menggunakan kurikulum yang sesuai dengan sekolah asal;
c. Untuk pelaksanaan pindah sekolah lintas provinsi/kabupaten/kota dikoordinasikan dengan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota tujuan.
d. Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal berikut :
 Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (rapor) dari sekola asal sesuai dengan bentuk rapor yang digunakan di sekolah tujuan;
 Melakukan tes atau matrikulasi bagi siswa pindahan
5. Kriteria Kelulusan
Siswa dinyatakan lulus apabila memenuhi syarata sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal SKBM pada penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran :
 Agama dan akhlaq mulia
 Kewarganegaraan dan kepribadian
 Estetika
 Jasmani, olahraga, dan kesehatan
c. Lulus Ujian Sekolah tidak kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; dan
d. Lulus Ujian Nasional bila diselenggarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

6. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup di SD Integral Luqman Al Hakim dilaksanakan sesuai dengan jenjang kelas masing-masing. Pendidikan ini dilaksanakan mengikuti Program Unggulan masing-masing kelas.

7. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
a. Keunggulan Lokal
Karena SD Integral Luqman Al Hakim merupakan sekolah yang bernafaskan ke-Islam-an, maka lulusannya diharapkan mempunyai target yang berbeda dengan sekolah umum. Adapun ketentuannya sebagai berikut:
 Setiap siswa mempunyai tanggungan berupa menghafal Al Qur’an Juz ke-30 atau Juz ‘Amma (Target dapat dilihat pada tabel 6);
 Raport dapat diterima jika siswa tidak punya tanggungan hafalan;
 Siswa yang masih punya tanggungan tagihan, dapat menerima raport jika membuat surat pernyataan berisi kesanggupan melunasi tagihan yang diketahui orang tua;
b. Keunggulan Global
Lulusan siswa SD Integral Luqman Al Hakim mempunyai keunggulan global yaitu mampu mencapai test TOEFL 150, sedangkan guru pengajarnya 250.
Tabel 6 Target Hafalan Al Qur’an
Kelas Semester Surat Keterangan
I I Al Fatihah
An-Naas
Al Falaq
Al Ikhlas
Al Lahab
An Nashr
Al Kaafiruun
Al Kautsar
Al Maa’uun
Al Quraisy
II Al Fiil
Al Humazah
Al ‘Ashr
At Takaatsur
Al Qaari’ah
Al ‘Aadiyaat
II I Az Zalzalah
Al Bayyinah
Al Qadar
Al ‘Alaq
At Tiin
Al Insyiraah
II Adh Dhuha
Al Lail
Asy-Syams
Al Balad
Al Fajr
III I Al Ghaasyiyah
Al A’laa
Ath Thaariq
Al Buruj
II Al Insyqaaq
Al Muthaffifin
IV I Al Infithaar
At Takwiir
II ‘Abasa
An Nazi’aat
V I An Naba’
II
VI I
II


III. KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
A. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran. Permulaan tahun pelajaran akan diawali setiap bulan Juli dan berakhir bulan Juni.
B. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.
C. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
D. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadual. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Pengaturan Kalender Pendidikan akan disajikan dihalan selanjutnya.

0 komentar: